Selasa, 09 Desember 2008 | 19:13 WIB
TEMPO Interaktif, Moskow: Rusia mulai memfokuskan diri untuk memasukkan cabang olahraga bulu tangkis dalam pembinaan utama menjelang Olimpiade London 2012. Negara yang berada di peringkat ketiga pada peraihan medali emas di Olimpiade Beijing 2008 ini mulai mempersiapkan program-program yang bisa mengantarkan para atletnya naik podium. Bahkan, Rusia pun mulai melirik pelatih-pelatih dari Indonesia untuk menangani para atletnya.
Sergei Shakhrai, petinggi Federasi Badminton Rusia, menilai tidak mudah mewujudkan ambisi agar atlet bulu tangkis mereka meraih medali. "Pada Olimpiade, atlet kita selalu tersingkir di babak pertama, itu menunjukkan bagaimana lemahnya persiapan kita," katanya.
Oleh karena itu, bekas negara adikuasa ini pun akan mulai melakukan pembenahan di sektor pembinaan atlet. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan tangan-tangan ahli yang mampu memberikan pelatihan yang paling bagus bagi para atletnya.
Andrei Antropov, Deputi Kepala Federasi Badminton Rusia, menganggap kelemahan negaranya terletak pada sistem pembinaan yang tidak maksimal. Menurutnya, sampai saat ini fasilitas pendukung masih minim. Begitu juga dengan tenaga pelatih yang belum bisa memenuhi standar maksimal. "Padahal, sebenarnya ada banyak orang muda yang begitu tertarik dengan olahraga ini," katanya.
Bagi Antropov, yang juga merupakan pemain terbaik Rusia, jika pemerintah dapat melakukan perbaikan dalam sistem pembinaan, akan semakin banyak bibit-bibit yang muncul. "Saat ini telah ada sekitar 40 tim yang berkompetisi di tingkat usia sekolah, saya berharap angka itu dapat semakin meningkat nantinya," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Shakhrai, demi mewujudkan semua rencana itu Rusia harus memberikan anggaran lebih besar untuk cabang ini. Hal itu perlu dilakukan guna mendatangkan pelatih-pelatih terbaik dari negara lainnya. "Kita membutuhkan keahlian dan pengalaman mereka untuk bisa mengasah atlet kami," katanya.
Shakhrai memperkirakan setidaknya butuh dua pelatih asing untuk menangani tim nasional Rusia. "Dan ada kemungkinan kami akan mengundang pelatih dari Indonesia untuk mewujudkan rencana itu, apalagi hubungan kami dengan federasi Indonesia juga terbina dengan baik," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar