13 Desember 2008

MENJELANG FINAL SUPER SERIES,SUASANA LAIN DI RAGUNAN

Markis Kido/Hendra Setiawan menjalani suasana latihan yang berbeda dalam persiapan menuju Final Super Series di Kota Kinabalu, Malaysia, 18-21 Desember.

Pasangan peringkat satu BWF ini berlatih di GOR Rudy Hartono, markas PB Jaya Raya. Selain mereka, ada juga Pia Zebadiah dan sejumlah pemain pratama yang berlatih di kawasan Ragunan ini.

Soal program dan metode latihan, pelatih Sigit Pamungkas menyebut tak ada perbedaan mencolok dibandingkan latihan di pelatnas Cipayung. Kebetulan Kido/Hendra dan Sigit berasal dari klub yang sama.

''Di klub memang tak ada lawan sepadan jika mau latihan sparing dua lawan dua. Tapi, hal ini bisa disiasati dengan sparing dua lawan tiga atau memisahkan Kido dan Hendra dan dipasangkan dengan pemain lain. Cara ini juga sering dilakukan di pelatnas,'' jelas Sigit.

Justru jika tetap bertahan di Cipayung, mereka bisa kesulitan untuk mencari lawan sparing. Di klub, pemain pratama yang jadi lawan.

''Di Cipayung atlet yang berlatih tinggal sedikit. Lagi pula saya juga tak punya kewenangan untuk meminta mereka jadi lawan sparing. Kalau di sini semua kan berada di bawah klub yang sama,'' lanjut Sigit lagi.

''Sparing lawan tiga orang pemain pratama juga berat karena mereka main lebih rapat,'' tutur Hendra.

Pasangan ini terakhir kali tampil di Super Series Hong Kong. Setelah menjuarai SS Denmark dan SS Prancis, di Hong Kong Kido/ Hendra kalah di babak perempatfinal dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Kekalahan ini tak lepas dari kambuhnya cedera lutut kiri Kido.

''Sejak babak pertama cedera itu sudah dirasakan. Saat lawan Koo/Tan keadaannya makin buruk,'' jelas Sigit.

Kini, selain latihan, Kido juga tengah memulihkan cedera. ''Sudah mulai pulih, tapi masih terasa sedikit,'' sebut Kido.

Pindah Lapangan

Pemulihan cedera ini membuat Sigit sedikit hati-hati menggenjot latihan anak didiknya. Pasalnya kondisi lapangan yang keras bisa mempengaruhi pemulihan Kido. Untung saat ini kondisi Hendra tetap fit.

''Kalau mau latihan drill maksimal kita pindah ke lapangan di gedung sebelah yang lebih empuk karena terbuat dari kayu. Sementara ini kebetulan program saya belum masuk ke tahap itu. Untuk mempercepat pemulihan dan pencegahan cedera, Kido terus diterapi pijat. Hal ini juga yang harus dilakukannya sendiri di Malaysia nanti,'' jelas Sigit.

Amat mungkin Sigit tak akan mendampingi saat di Malaysia. Meski ada pengaruhnya, Sigit tak melihat hal ini menjadi kendala yang menghambat.

''Kehadiran pelatih saat pertandingan pasti ada pengaruhnya. Tapi, biarlah ini jadi pembelajaran buat mereka supaya lebih dewasa. Undian belum keluar. Tapi, di lapangan nanti saya sudah minta mereka untuk saling mengingatkan. Kami juga masih bisa berkomunikasi lewat telepon atau SMS,'' ucap Sigit. (Erwin Fitriansyah)

(Sumber: Bolanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar