12 Desember 2008

PROGRAM ATLIT ANDALAN MEMBONGKAR RENCANA JANGKA PENDEK

Tahu mengapa olahraga Indonesia tidak maju-maju? Karena selama ini kebijakan olahraga nasional tidak pernah berorientasi jangka panjang dan selalu terjebak rencana jangka pendek.

Karena itu, pola-pola usang tersebut harus dibongkar. Sudah saatnya pemerintah turun tangan dengan tak hanya memberi dana, tapi juga arahan serta program yang lebih jelas untuk membangkitkan kembali olahraga nasional ke trek yang benar.

Itulah kerangka besar yang menjadi visi dan misi Program Atlet Andalan (PAL), yang diluncurkan Menegpora, representasi pemerintah, 12 November. PAL, yang merupakan program percepatan peningkatan prestasi olahraga nasional di ajang internasional, diharapkan bisa mewujudkan targetnya di Asia Tenggara. Artinya, dalam kurun waktu empat tahun mendatang, Indonesia bisa kembali menjadi juara SEA Games.

Sports Science

Visi dan misi PAL itu secara jelas diungkap ketuanya, Achmad Sutjipto, di redaksi BOLA, Selasa (2/12). Pak Tjip, sapaan akrabnya, ditemani Haryo Yuniarto dari bidang hukum, dr. Arie Sutopo (kepala sports science), dan Effendi Soen (informasi, publikasi, dan pemasaran). Selama dua jam, selain menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan rencana strategis dan metodologi, Pak Tjip juga menjawab beberapa pertanyaan kritis tentang PAL, terutama yang berkaitan dengan keberadaan KONI/KOI.

”Menurut saya, kurang tepat jika PAL di-head to head-kan dengan KONI sebab kami ini hanya program, bukan sebuah lembaga. Hasil program untuk percepatan prestasi ini nantinya akan digunakan KOI dalam mengirim kontingen ke SEA Games 2009, dan multievent lainnya. Oleh karena itu, yang masuk dalam PAL adalah atlet-atlet terbaik nasional yang terdiri dari tiga level: utama, madya, dan pratama,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan induk organisasi, terutama para pelatih PB, menjadi landasan utama agar PAL bisa benar-benar maksimal.

Keinginan untuk menyosialisasikan PAL menurut Sutjipto harus terus dilakukan agar masyarakat paham bahwa program ini merupakan bantuan dan upaya pemerintah untuk membangkitkan lagi olahraga nasional. ”Program ini banyak dipakai di negara maju. Inggris dan Australia menggunakan ini untuk jangka waktu yang lebih panjang, 10-20 tahun. Tapi, karena PAL juga tergantung dari dana pemerintah, maka bukan hanya performance oriented, tapi juga budget oriented,” tambahnya.

Meski demikian, pendekatan sports science akan menjadi acuan utama sehingga setiap atlet akan memiliki kriteria berdasarkan kemampuan terbaiknya. ''Kunci PAL adalah pendekatan sports science yang akan digunakan. Ini yang membedakan dengan program jangka pendek, seperti pelatnas,'' tutur dr. Arie Sutopo. (Dede Isharrudin)

(Sumber: Bolanews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar